Friday 18 September 2015

FOBIA


 FOBIA

Fobia adalah rasa takut yang berlebihan pada suatu hal atau fenomena. Fobia berasal dari bahasa Yunani yaitu: "Phobos"yang berarti ketakutan. Biasanya suatu hal / objek bagi penderita merupakan sesuatu yang besar, berwarna, menjijikan, maupun menakutkan. Akan tetapi bagi pengamat / awam, hal itu sebagai sesuatu yang lucu apabila digambarkan oleh penderita sedemikian rupa. Ada 2 macam Fobia yaitu:
a. Fobia sosial (anxietas sosial)ketakutan akan diamati dan dipermalukan di depan publik;
b. Fobia spesifik: ditandai dengan ketakutan yang tidak jelas akan suatu objek / hal.

 
Biasanya orang yang phobia mengalami:
a. perasaan panik / ketakutan yang tidak rasional,
b. berkeringat, 
c. berusaha menghindar, 
d. sulit bernapas jantung berdebar
e. menahan perasaan anxietas yang hebat daripada mengungkapkan gangguan tersebut.


Contoh - contoh fobia dan objek ketakutannya, antara lain:
  • afrophobia - ketakutan akan orang Afrika atau budaya Afrika.
  • agoraphobia - takut pada lapangan,
  • antlophobia - takut akan banjir,
  • arachnophobia - ketakutan pada laba-laba,
  • arithmophobia - takut akan angka,
  • bibliophobia - takut pada buku,
  • caucasophobia - ketakutan akan orang dari ras kaukasus,
  • cenophobia - takut akan ruangan yang kosong,
  • claustrophobia - takut akan ruang sempit seperti lift,
  • dendrophobia - takut pada pohon,
  • ecclesiophobia - takut pada gereja,
  • felinophobia - takut akan kucing,
  • genuphobia - takut akan lutut,
  • hydrophobia - ketakutan akan air,
  • hyperphobia - takut akan ketinggian,
  • iatrophobia - takut akan dokter,
  • japanophobia - ketakutan akan orang jepang,
  • lachanophobia - ketakutan pada sayur-sayuran,
  • lygopobia - ketakutan akan kegelapan,
  • necrophobia - takut akan kematian,
  • panophobia - takut akan segalanya,
  • photophobia - ketakutan akan cahaya,
  • ranidaphobia - takut pada katak,
  • schlionophobia - takut pada sekolah,
  • tripofobia - ketakutan akan lubang yang banyak,
  • uranophobia - ketakutan akan surga,
  • xanthophobia - ketakutan pada warna kuning,
  •  Dan lain sebagainya.


Dalam keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan tetapi bila seseorang terus menerus dipaparkan dengan subjek Fobia, hal tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampu-an yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya.

Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi (mental blocks) dikemudian harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut tidak memiliki saluran pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi dengan sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan agar "nyaman" maka cara yang paling mudah dan cepat adalah dengan cara "mundur kembali"/regresi kepada keadaan fiksasi. Kecemasan yang tidak diatasi mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi negatif yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi)penderita. Pola respon negatif tersebut dapat berkembang terhadap subjek subjek fobia lainnya dan intensitasnya semakin meningkat. Walaupun terlihat sepele, “pola” respon tersebut akan dipakai terus-menerus untuk me-respon masalah lainnya. Itu sebabnya, seseorang penderita fobia menjadi semakin rentan dan tidak produktif, serta menghambat ke-sukses-an seseorang.
 


No comments:

Post a Comment

The Stroop Test