Skizofrenia adalah gangguan mental yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah. Keadaan ini pada umumnya dimanifestasikan dalam bentuk halusinasi, paranoid, keyakinan atau pikiran yang salah yang tidak sesuai dengan dunia nyata serta dibangun atas unsur yang tidak berdasarkan logika, dan disertai dengan disfungsi sosial dan pekerjaan yang signifikan. Gejala awal biasanya muncul pada saat dewasa muda, dan umumnya semasa hidup secara global, sekitar 0,3% – 0,7%. Orang awam biasanya mengenal penderitanya sebagai "orang gila". Sebenarnya tidak demikian, Skizofrenia berbeda secara harafiah. Suatu kombinasi dari faktor genetika dan faktor lingkungan memainkan peranan dalam perkembangan skizofrenia. Seseorang dengan sejarah skizofrenia dalam keluarga yang menderita "psikosis transien" (pembatasan diri), memiliki kemungkinan 20–40% untuk di-diagnosis satu tahun kemudian.
Skizofrenia berasal dari bahasa Yunani, yaitu skhizein dan phrēn. Kata "skhizein" artinya membelah, dan "phrēn" berarti ingatan. skizofrenia tidak sama dengan "ingatan terbelah", maupun tidak sama dengan gangguan identitas disosiatif yang dikenal sebagai "gangguan kepribadian ganda". Gambaran umum penderita skizofrenia adalah mengalami kombinasi dari 3 gejala utama:
- Gejala positif, yang ditandai dengan adanya halusinasi, delusi, dan pikiran yang cepat sekali berubah-ubah dan berbalapan (racing thought).
- Gejala negatif, yang ditandai dengan adanya sikap apatis, kurangnya emosi, dan fungsi sosial yang kurang/tidak konsisten.
- Gejala kognitif, yang ditandai dengan adanya jalan pikiran yang tidak teratur (disorganized thought), sulit untuk berkonsentrasi dan mengikuti instruksi yang diberikan kepadanya, sulit menyelesaikan tugas, dan memiliki masalah pada memori.
Sejumlah obat dihubungkan dengan timbulnya skizofrenia, termasuk kanabis, kokain, dan amfetamin. Sebagian dari penderita skizofrenia merupakan pengguna obat-obatan maupun alkohol secara berlebihan. Selain itu, Faktor-faktor seperti hipoksia dan infeksi, atau stres dan malnutrisi pada ibu pada masa perkembangan janin, dapat mengakibatkan sedikit peningkatan resiko skizofrenia di kemudian hari. Pada awal abad ke-20, seorang psikiatrik yang bernama Kurt Schneider membuat daftar gejala psikotik yang menurutnya dapat membedakan skizofrenia dari gangguan psikotik lainnya. Daftar ini disebut Schneider's first-rank symptoms (gejala peringkat pertama Schneider). Sejumlah upaya telah dibuat untuk menjelaskan hubungan antara fungsi otak yang berubah dengan skizofrenia. Satu teori yang paling umum adalah hipotesis dopamin, yang menjelaskan bahwa psikosis disebabkan interpretasi pikiran yang salah terhadap pelepasan dari "neuron dopaminergis". Ada beberapa jenis skizofrenia, yaitu:
- Simplex Schizophrenia
- Paranoid Schizophrenia
- Disorganized Schizophrenia
- Hebephrenic Schizophrenia
- Catatonic Schizophrenia
- Undifferentiated Schizophrenia
- Residual Schizophrenia
Rujukan: wikipedia
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC0iDdB15zAMf7Zur16IviYvCsTXtiuX_ze3QKDvQJXL4IFTd0pBepzfbAlWKFVOm7YCgjI6wkbavTD7SvCjRmjILKhU4BcD5TNxtA82WDRMNEBVC4SQjbLiKrHY536y84h1F2RjmMhtpw/s320/CYMERA_20150930_160141.jpg)
1. A Beautiful Mind (2001).
2. Secret Window (2004)
3. The Forbidden Door / Pintu Terlarang (2009)
4. The Soloist (2009)
6. Shutter Island (2010)
Berikut adalah cuplikan film "A Beautiful Mind", dimana kisah nyata menceritakan tentang seorang ahli matematika peraih nobel di bidang ekonomi yang mengalami skizofrenia seumur hidupnya, yaitu John Nash.
No comments:
Post a Comment